Penyiapan Hibah Pengembangan Model Pembelajaran MKWK Berbasis Proyek.

Untuk tahun 2023 Kemdikbud DIKTI memberikan kesempatan kepada semua pengelola MKWK di seluruh Indonesia untuk melakukan pengembangan Model Pembelajaran MKWK terutama Berbasis Proyek. Dalam rangka mempersiapkan seluruh aktivitas tersebut MKWK melakukan diskusi dengan pihak DKPU IPB yang menjadi rujukan dalam rangka persiapan hibah tersebut. Dalam kunjungan ini banyak di jelaskan bagaimana pengelolaan program hibah di IPB yang sudah di mulai tingkat prodi sebelum hibah berbasis projek tersebut di usulkan ke tingkat nasional. Hal ini karena terjadi perubahan yang signifikan ketika kurikulum 2020 di berlakukan dimana dan ini  berimplikasi ke MKWK untuk mata kuliah Pancasila dan Kewarganegaraan dengan bobot SKS masing-masing matakuliah adalah 1 SKS.

IPB memanfaatkan bentuk MBKM yang berbeda dan memperkenalkan aktivitas yang akan memperkuat kompetensi mahasiswa dengan pelatihan Seven Habits (jadilah proaktif, mulailah dari akhir dalam pikiran, dahulukan yang utama, berpikir menang-menang, berusahalah untuk mengerti orang lain baru kemudian dimengerti, sinergi, dan asahlah gergaji/seimbangkan dan perbaharui sumber daya, energi dan kesehatan untuk menciptakan gaya hidup yang berkelanjutan, jangka panjang, dan efektif), dan diklaim masuk ke 20 SKS MBKM. Kurikulum K 2020 DPKU IPB merubah kurikulum dan kluster kelas menjadi (1) Science Technology dan (2) Science society.  Komponen kurikulum yaitu 1. Common Core Courses/DPKU, 2. Foundational Literacies and Academic Core Courses, 3. In-Depth Prodi Courses, 4. Final Year Project, Capstones, 5. KKN-T, Magang, 6. Enrichment Courses/Programs (elective).

IPB pernah menang hibah Pertanian Inovatif dari MK Pengantar Ilmu Pertanian menjadi role model di tingkat pertama, dalam Hibah Pembelajaran tersebut Kolaboratif Embrio MOOCs 2022 (HPKEM 2022) untuk setiap mata kuliah dengan melalui proses kurasi yang meliputi (1) Informasi mata kuliah, (2) Informasi tim pengampu, (3) Teknologi dan sarana pembelajaran kolaboratif, (4) Materi pembelajaran kolaboratif, (5) Interaksi kolaboratif, (6) Penilaian, (7) Evaluasi (feedback) pembelajaran kolaboratif untuk melakukan seleksi setiap kelompok pengusul hibah. Kelompok yang terpilih itulah yang lanjut ke tingkat nasional. Unpatti dapat membuat model pembelajaran sebagai inovasi pembelajaran dengan ciri khas setiap Fakultas/Universitas/geografis Maluku.